27 Jun 2009

Jagalah Waktu Kalian.....


Demi Waktu

Setiap bangsa memiliki falsafahnya sendiri tentang waktu. Bangsa Arab misalnya, mempunyai falsafah “al waqtu kash shoif” (waktu ibarat pedang). Maksudnya, kalau kita pandai menggunakan pedang, maka pedang itu akan menjadi alat yang bermanfaat. Tapi kalau tidak bisa menggunakannya, maka bisa-bisa kita sendiri akan celaka. Begitu juga dengan waktu, kalau kita pandai memanfaatkannya maka kita akan menjadi orang yang sukses. Tapi kalau tidak, maka kita sendiri yang akan tergilas oleh waktu.

Sementara orang barat, mempunyai falsafah: “time is money”, waktu adalah wang. Faham ini sangat materialisme. Kesuksesan, kesenangan, kebahagiaan, kehormatan, semuanya diukur dengan material. Maka mereka akan merasa rugi jika ada sedikit saja waktu yang berlalu tanpa menghasilkan wang. Wang menjadi tujuan hidupnya.

Waktu menurut Al-Qur’an

Kalau kita semak, banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang diawali dengan menggunakan kata ‘waktu’. Misalnya wadh dhuha (demi waktu dhuha), wal fajri (demi waktu fajar), wal laili (demi waktu malam), dan masih banyak lagi. Dalam ayat-ayat tersebut Allah bersumpah dengan menggunakan kata waktu. Menurut para ahli tafsir, dengan menggunakan kata waktu ketika bersumpah, Allah swt., ingin menegaskan bahwa manusia hendaknya benar-benar memperhatikan waktu, karena sangat penting dan berharga dalam kehidupan manusia.

Dalam surat al-‘Ashr, Allah swt. berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan supaya menetapi kesabaran.” (Q.S. Al-‘Ashr: 1-3).

Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa, pada dasarnya semua manusia itu berpotensi menjadi orang yang merugi, baik di dunia maupun di akhirat. Lalu siapakah manusia yang beruntung? Ternyata menurut Al-Qur’an, manusia yang beruntung itu bukanlah yang pangkatnya tinggi atau yang uangnya banyak. Tapi yang beruntung adalah mereka yang beriman, beramal shaleh, dan yang suka menasehati dalam kebenaran dan selalu bersabar.

Waktu adalah ibadah

Merujuk surat Al-‘Ashr tersebut, maka konsep waktu menurut Islam adalah: Iman, beramal shaleh, senantiasa menasehati berbuat kebenaran dan bersikap sabar. Keempat kata kunci, yaitu iman, amal shaleh, kebenaran dan kesabaran, kalau boleh kita rangkum dalam satu kata dapat bermakna ‘ibadah’. Jadi konsep waktu menurut Al-Qur’an bermakna ibadah. Hal ini sejalan dengan tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri, yakni: “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku”.

Yang dimaksud dengan ibadah bukan sekedar shalat, puasa, zakat, ataupun haji saja. Melainkan ibadah dalam pengertian luas, yaitu mencangkup seluruh aspek kehidupan, mulai dari bangun tidur, hingga bangun tidur kembali, semuanya harus diisi dengan ibadah kepada Allah swt. Ini sesuai pula dengan komitmen kita yang selalu diucapkan ketika kita melaksanakan shalat: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semata-mata hanya untuk Allah Ta’ala.”

Menurut para ulama, semua perbuatan baik, apabila dilandasi dengan keimanan, serta diniatkan hanya untuk mencari ridho Allah swt, maka itu akan bernilai ibadah. Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ibadah adalah nama yang mencangkup segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah swt, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.”

Maka seorang manusia yang beriman dapat menjadikan pekerjaan dan segala aktifitasnya itu bernilai ibadah apabila didasarkan pada ketentuan-ketentuan syari’at. Dalam hal ini Allah swt. berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl: 94).

Jangan Sia-siakan Waktu

Oleh karena waktu merupakan hal yang sangat penting dan amat berharga dalam kehidupan manusia, maka janganlah kita menyia-nyiakan waktu jika tidak ingin menjadi orang yang merugi. Sebagai orang beriman, hendaknya kita isi waktu dengan senantiasa beribadah kepada Allah. Janganlah membuang-buang waktu, karena sekali waktu berlalu, dia tidak akan pernah kembali lagi.

Ingatlah pesan Nabi Muhammad saw: “Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang musafir atau bahkan seperti seorang pengembara. Apabila engkau telah memasuki waktu petang, janganlah menanti datangnya waktu pagi. Dan apabila engkau telah memasuki waktu pagi, janganlah menanti datangnya waktu sore. Ambillah waktu sehatmu (untuk bekal) waktu sakitmu, dan hidupmu untuk (bekal) matimu.” (H.R. Bukhari).

Hadits tersebut mengingatkan kita agar kita selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan di dunia ini. Seperti halnya seorang pengembara, hendaknya selalu menyiapkan perbekalan.

Selain itu, Hadits ini juga mengingatkan kita agar selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan suka menunda-nunda waktu. Kalau kita ingin berbuat baik, lakukan sesegera mungkin. Jangan menunggu esok hari. Mumpung lagi sehat, berbuat baiklah sebanyak-banyaknya, sebab kalau sudah sakit, kita sulit untuk melakukan sesuatu. Apalagi kalau sudah meninggal, tertutup sudah kesempatan untuk beramal shaleh di dunia.

(sumber: Konsep Waktu Menurut Al-Qur’an, An-Nahl)....

26 Jun 2009


assalamualaikum....

kepada sahabat2...
rasanya dah lama blog ni tak diupdate... nak kata sibuk x jugak... tapi malas je sebenarnya nak menulis... mungkin kelemahan diri ana... apapun insya allah blog ini akan diupdate kembali...

alhamdulilah... mula ni nak promote pada sahabat tentang blog PKPMI-Cawangan Aceh yang baru dibuat : http://pkpmi-ca.blogspot.com. blog ini sebagai wadah perjuangan anak2 malaysia yang menuntut ilmu di bumi Aceh Darussalam...

kami amat2 mengalu-alukan kedatangan sahabat ke bumi Aceh insya allah kita akan mendapat pengajaran dari peristiwa tsunami yang melanda aceh dahulu... melihat kepada peristiwa serta kesan bg sesiapa yang menghayati dengan mata hati yang tulus dan murni.... ini juga akan menambahkan ketaqwaan kita kepada ALLAH...

akhirnya... secebis ingatan untuk kita bersama : "HIDUP KITA CUMA DI DALAM 3 HARI: Semalam ~ Sudah menjadi sejarah. Hari Ini ~ Apa yang sedang kita lakukan. Esok ~ Hari yang belum pasti. Hisablah hari pertama semoga hari yang kedua kita lebih baik kerana mungkin ajal kita pada hari yang kedua. HIDUP CUMA DALAM 2 NAFAS: Nafas Naik. Nafas Turun. Hargailah Nafas yang naik kerana udara yang disedut adalah pemberian Allah secara percuma dan carilah keredhaan~Nya dalam menggunakannya. Bertaubatlah dalam Nafas yang kedua kerana mungkin itu nafas yang terakhir keluar dari tubuh bersama nyawa dan roh untuk meninggalkan dunia yang fana ini. HIDUP CUMA ADA 2 PILIHAN : Hidup dalam keredhaan Allah. Hidup dalam kemurkaan Allah. HIDUP YANG ABADI CUMA ADA 2 TEMPAT : Kekal di dalam neraka. Kekal di dalam syurga"......

14 Apr 2009

POTRET SEORANG ULAMAK MUJAHID:

USTAZ BADI UZZAMAN SA'ID NURSI.

Ustaz Badi Uz-Zaman Sa'id An-Nursi adalah seorang ulamak dan mujahid yang mengorbankan keseluruhan usianya mempertahankan Islam secara berani dan bijaksana, tanpa bertolak ansur kepada toghut.

Oleh kerana zaman kehidupannya adalah zaman kejatuhan Daulah Uthmaniyah di mana islah telah dihina dan Al-Quran telah dipijak-pijak, menyebabkan beliau menerima penderitaan dan penyeksaan yang tiada bandingannya daripada anak bangsanya sendiri.

Di dalam salah satu perbicaraan tentera yang pernah dilaluinya, beliau dituduh terlibat di dalam satu percubaan rampasan kuasa untuk menegakkan kembali negara Islam. Setelah hakim menjatuhkan hukuman bunuh terhdap 19 orang yang tertuduh, beliau berpaling kepada Sa'id An-Nursi dan bertanya sama ada benar beliau inginkan undang-undang islam di Turki. Beliau menjawab dengan panjang lebar. Berikut adalah ringkasan daripada kenyataan beliau,

"Jika saya dikurniakan seribu nyawa, akan saya korbankan semuanya untuk menegakkan undang-undang Islam. Undang-undang ini adalah sumber keadilan, kebahagiaan dan kebaikan yang sebenarnya . Saya adalah pengikut Al-Quran dan menilai semua perkara menurut undang-undang Islam. Kerakyatan kami ialah Islam; menyebabkan segala masalah kami pertimbangkan menurut Islam. Saya tidak akan menerima segala perkara yang bertentangan dengan Islam.

Sebenarnya, saya sedang menunggu kenderaan yang akan membawa saya ke alam barzakh supaya terdedah kebenaran yang bersemadi di dalam sanubari saya. Saya amat ingin untuk mengembara ke alam lain bersama-sama sahabat-sahabat saya yang telah terlepas daripada kekejaman kamu melalui tali gantung. Saya sangat rindukan akhirat, seperti rindunya seorang penduduk desa untuk ke bandaraya Istambul yang selama ini hanya didengari sahaja tentang kecantikan, kemewahan dan keindahannya.

Tidak menjadi kesukaran kepada saya seandainya kamu memaksa saya untuk hidup di dalam buangan. Jika kamu mampu, buktikanlah kesalahan saya. Menurut perhitungan saya, saya tidak bersalah. Tiada penderitaan di dalam hati saya kecuali kegembiraan sahaja. Saya telah berbicara tentang manusia yang kian tenat meruntuh, bukan sahaja kepada kamu tetapi juga kepada seluruh manusia yang masing-masing akan melalui alam barzakh juga akhirnya.

Kerajaan yang kejam adalah musuh kemajuan. Malah kerajaan kini adalah musuh kepada kehidupan itu sendiri. Andainya keadaan ini berterusan, akan berpanjanganlah kekacauan, kekejaman dan neraka yang dibuat oleh tangan mereka sendiri. Selama ini saya telah mencari jalan bagaimana untuk menyuarakan pendapat saya dan kini saya telah menjumpai jalannya, iaitu melalui mahkamah tentera ini.

Kamu bertanya sama ada saya ada mempunyai hubungan dengan Ittihadi Muhammadi (Parti islam yang merancang rampasan kuasa itu) atau tidak. Ya, dengan bangganya saya mengisytiharkan di sini bahawa saya adalah tenaga penggerak di dalam pertubuhan yang agung itu.

Sekarang saya akan memberi penjelasan tentang Ittihadi Muhammadi (apa yang dimaksudkan oleh beliau adalah Islam sendiri).

• Kawasannya meliputi satu bulatan besar yang merangkumi timur dan barat serta utara dan selatan.

• Pertubuhan ini dianggotai oleh 300 juta orang Muslimin.

• Perpaduannya berlandaskan keimanan kepada ALLAH Yang Esa.

• Wasilahnya ialah beriman dan mengamalkan Islam. Semua yang beriman kepada Islam adalah ahli-ahlinya.

• Al-Quran adalah lidah rasminya.

• Semua akhbar dan buku-buku yang menegakkan kalimah ILAHI adalah akhbar-akhbarnya.

• Semua masjid, sekolah-sekolah agama dan tempat-tempat ibadat adalah kelab-kelabnya.

• Ibu kotanya adalah Tanah Haram Makkah dan Madinah.

Kami menuruti dan menghidupkan ajaran dan sunnah Rasulullah kerana ia merupakan panduan bagi Ittihadi Muhammadi. Syariat Islam merupakan landasan, cara hidup dan perjuangan kami. Kami amat ingin menunjukkan rasa kasih sayang dan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada orang lain. Kami ingin menyekat segala bentuk kejahatan. Ittihadi Muhammadi menyampaikan kebenaran dengan menggunakan hujah-hujah yang bijaksana serta meyakinkan, bukannya dengan paksaan. Kebenaran itu disampaikan dengan penuh kasih sayang serta menentang segala bentuk kekejaman. Tujuan kami hanya menegakkan kalimah ILAHI di muka bumi ."

Mahkamah tidak dapat membuktikan kesalahannya kerana sememangnya ia tidak merestui cubaan rampasa kuasa itu. Ketika beliau dibebaskan, sedikit pun ia tidak mengucapkan terima kasih, sebaliknya ia sempat melafazkan, "Pergi jahanamlah, wahai para penindas dan orang-orang zalim. "

28 Mar 2009

Hadits Pilihan

Tiga Golongan Yang Akan mendapat Halawah Al-Iman (Kemanisan Iman)...

Rasulullah S.A.W. telah ditanya oleh sahabat tentang apa yang dimaksudkan dengan golongan yang akan mendapat Halawah Al-Iman (Kemanisan Iman)...

Lalu Nabi Muhammad Bersabda, Yang memberi mksud :- "Ada tiga perkara, yang barang siapa ada pada dirinya ketiga-tig perkara ini, maka pasti ia akan mendapat kemanisan iman ( halawah Al-Iman) :-
1- sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai-Nya dari orang lain, daripada orang lain.
2- sesungguhnya ia mencintai seseorang lalu ia tidak mencintainya melainkan kerana Allah.
3- dan hendaklah ia membenci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia takut untuk dilemparkan ke dalam neraka.." ( Hadits Riwayat Bukhari )...

- pengajaran dari hadits ini ialah:-
1- Umat islam harusnya mencintai Allah dan Rasul-nya dengan segala kecintaan yang menjadikan hatinya sentiasa terpaut atau terpegun kepada Allah dan Rasul..
2- Kita harus memikirkan diri kita agar tidak melakukan perkara yang boleh merosakkan dan menjerumuskan diri ke dalam neraka..
3- Saling meningkatkan segala keimanan dan ketaqwaan kepada Allah...

Akhirnya... kita kerahkan segala tenaga dan usaha untuk kita mencapai segala apa yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasulnya.. semoga kita termasuk di dalam golongan yang pasti akan mendapat halawah al-Iman (kemanisan Iman)..

23 Mar 2009

Pejuang Islam...


Tokoh :- Umar Mukhtar (Singa Padang Pasir)..

Melangkah sejenak ke tahun 1892, kita menyingkap sejarah tentang kelahiran seorang bayi serba daif di sebuah kampung pada zaman pemerintahan Khilafah Uthmaniyyah. Selepas ayahnya meninggal dunia pada usianya 16 tahun, anak muda ini diletakkan di bawah asuhan dan perhatian seorang syeikh (guru) di antara syeikh-syeikh yang ada di kampung beliau. Berkat didikan Syeikh tersebut, lama kelamaan beliau mula mengamalkan cara hidup Islamiyyah di mana beliau hanya tidur selama 3 jam setiap malam agar mudah bagi beliau untuk bangun bersembahyang pada sepertiga malam. Tidak cukup sekadar itu, beliau juga gemar membaca ayat-ayat suci Al-Quran hingga fajar menyinsing. Walaupun menghadapi pelbagai kesukaran sepanjang hidupnya, beliau berjaya menghafaz Al-Quran, dan mengulanginya dengan lengkap setiap tujuh hari.

Keberanian dan kebijaksaan beliau memang dikenali di setiap pelusuk daerah. Malah, beliau menjadi ikutan dan contoh kepada orang ramai pada ketika itu. Bukti keistimewaan beliau terserlah pada ketika beliau berkafilah (berdagang) ke Sudan semasa beliau masih muda. Ditakdirkan Tuhan, seekor singa telah menghalang kumpulan kafilah-kafilah ini daripada memasuki satu laluan sehingga mereka terpaksa mengubah hala mereka kerana takut akan si singa tadi. Untuk menyelamatkan diri, ada yang terpaksa mengorbankan unta mereka sebagai percubaan terakhir untuk melepaskan diri, walaupun unta pada ketika itu merupakan salah satu harta yang berharga buat mereka. Beliau yang mengetahui tentang ancaman singa berkenaan, lantas tampil untuk cuba meleraikan kekecohan. Tidak seperti kafilah-kafilah lain yang buntu mencari jalan penyelesaian, beliau tangkas menunggang kudanya bersama senapang beliau dan memburu singa tersebut. Sejurus kemudian, beliau mengejutkan kumpulan-kumpulan kafilah tadi apabila pulang dengan membawa kepala singa berkenaan. Mereka sangat bersyukur akan pengorbanan yang dilakukan beliau dan sejak dari itu lah beliau digelar ”Singa Cyrenaica” .

Dibesarkan dengan ajaran agama dan diserapkan dengan nilai-nilai keberanian seorang pahlawan, telah memberi impak yang hebat buat beliau. Akhlak dan karisma yang dimiliki bukan hanya memberi kesan pada kaum, negara dan bangsanya, malah kepada umat Islam sedunia selepas zaman penjajahan. Apabila umur beliau menjangkau lingkungan 20-an, beliau semakin dikenali berikutan kematangan dan kehandalan beliau dalam menyelesaikan sesuatu masalah yang ditimbulkan suku bangsa beliau pada ketika itu. Pandangan serta nasihat beliau didengari oleh setiap penduduk kampung tidak kira di mana beliau berada. Kesopanan dan tata tertib yang dipamerkan dalam sikapnya yang disenangi ramai, memang cukup disegani. Kepetahan beliau tatkala berbicara, susunan ayat yang teratur, membuatkan orang ramai tertarik untuk mendengar ucapan mahupun ceramah yang disampaikan beliau. Keunikan inilah yang menjadi aset untuk beliau menyatukan puak-puak pada ketika itu di samping memudahkan usaha beliau untuk mengumpul kumpulan perang bagi melawan penjajah-penjajah yang datang untuk mengambil alih pemerintahan pada ketika itu.

Pada usia beliau 30an, bermulalah zaman penjajahan yang mula berkembang ke seluruh pelusuk dunia. Fenomena ini telah membayangi kehidupan beliau untul tampil bertindak. Pada ketika dunia dirosakkan oleh anasir-anasir Eropah, beliau bangkit mempertahankan kedaulatan Islam dengan semangat kentalnya. Beliau bersama-sama dengan satu kumpulan bernama Banu Sanus, yang selepas itu dikenali dengan nama Sanusi, menentang penjajahan Perancis tanpa rasa takut walau sedikit pun. Mereka juga pernah menentang penjajah-penjajah Inggeris yang diselubungi rasa tamak dan haloba untuk menakluki tanah air mereka.

Apabila Itali bersekongkol dengan negara-negara Eropah yang lain dalam membuat kacau-bilau di hemisfera selatan dengan menjajah Afrika Utara, beliau yang ketika itu sudah pun menjangkau usia 50-an, mula mengumpulkan pejuang-pejuang bagi menentang penjajahan di tanah air mereka, Libya. Itali yang mula resah akan tindakan berani beliau dan pengikut-pengikutnya, mula mengatur strategi dengan cuba untuk merasuah beliau agar menyerah diri, dan menerima tawaran mereka untuk mentadbir dengan jawatan tinggi dalam kerajaan, selain menjanjikan harta kekayaan buat beliau. Taktik kotor mereka ditolak mentah-mentah. Kata-kata beliau terhadap mereka ketika itu yang amat terkenal berbunyi.. ”Saya bukannya orang yang mudah dipengaruhi. Betapa kuat cabaran dan desakan mereka untuk mengubah pendapat dan kepercayaan saya, Allah tidak akan mengizinkannya.” Gagal dengan strategi pertama, Itali mula menggunakan taktir kotor kedua mereka dengan menggesa beliau supaya meninggalkan bandar kediamannya, dan berpindah ke bandar yang lain, berhampiran dengan pusat pemerintahan kerajaan. Tidak cukup dengan itu, mereka juga cuba menawan hati beliau dengan menawarkan gaji bulanan yang tinggi supaya beliau akur dengan kehendak mereka. Walaubagaimanapun, sekali lagi usaha mereka gagal apabila beliau menolak dengan berkata, ”Tidak. Aku sesekali tidak akan meninggalkan tanah airku sehinggalah tiba waktunya aku bertemu Tuhanku. Ajal adalah perkara yang paling hampir denganku berbanding yang lain. Aku menunggunya setiap waktu.”

Keazaman dan kesungguhan beliau untuk menentang penjajahan walaupun pada usia 70-an telah berjaya membakar semangat bangsa dan kaum beliau untuk terus berjuang walaupun menderita. Beliau berikan mereka harapan dan keyakinan bagi menentang bala tentera penjajah yang jauh lebih ramai daripada pejuang-pejuang mereka sendiri. Di kala pihak penjajah dilengkapi alat-alat kelengkapan perang serba moden dan canggih, pejuang-pejuang ini tabah menahan lapar dan dahaga berbekalkan hanya senjata dan kuda-kuda mereka. Selepas kedudukannya kukuh, golongan Ummah mula mengelilinginya. Beliau berjaya menyerang bangsa Itali pada tempat kelemahan mereka. Beliau menyerang balas dengan tegas dan pantas terhadap golongan penjajah yang menyangka menguasai tanah orang Islam dan menindas mereka merupakan suatu kerja yang mudah.

Seorang pejuang yang berusia 90-an dari oasis Jalu, Abu Karayyim, merupakan salah seorang sahabat yang setia berjuang bersama beliau di selatan pedalaman. Walaubagaimanapun, kesukaran mendapatkan bekalan makanan menyebabkan kebanyakan daripada mereka kelaparan dan diserang penyakit. Ekoran itu, semakin berkuranglah bilangan pejuang-pejuang mereka bagi menentang Itali. Mengetahui situasi ini, askar-askar Itali telah mengambil kesempatan dengan membakar dan merompak kampung-kampung. Kaum wanita, warga tua, dan kanak-kanak tidak terkecuali dalam perbuatan jijik mereka. Atas desakan hidup, mereka terpaksa ditempatkan di kem-kem tahanan kerana tiada pilihan lain. Muhammad az-Zaway, seorang pahlawan yang dulunya pernah bersama beliau memerangi tentera Perancis, cuba memujuk beliau untuk berundur ke Mesir dengan pejuang-pejuang yang lain. Tetapi beliau enggan untuk menyerah kalah walaupun mengetahui bahawa peluang beliau semakin tipis untuk mengalahkan musuh yang boleh menghapuskan beliau dalam sekelip mata dek kerana bilangan mereka yang semakin bertambah dari semasa ke semasa. Bila ditanya, mengapa beliau masih setia berjuang, beliau menyatakan yang beliau berjuang kerana agama dan beliau tidak sanggup untuk melihat pihak musuh menduduki tanah airnya. Beliau akan terus menentang dan menentang kezaliman, tidak kira sama ada menang atau kalah. Yang pasti, kejayaan datang hanya dari Allah swt.

Beliau juga menolak untuk mengadakan perundingan damai dengan pihak penjajah dengan menyatakan bahawa ’mereka tidak mempunyai apa-apa melainkan untuk melawan musuh-musuh Allah.’ Selepas mengharungi beberapa peperangan yang tidak terkira banyaknya, akhirnya beliau tewas juga di tangan musuh. Di akhir peperangan tersebut, tinggal hanya beliau serta salah seorang pengikut setianya yang masih teguh berdiri di medan perang. Tangan dan kaki mereka dirantai dan dibawa ke bandar yang bernama Suluq di mana kubu tentera Italy berpusat. Pejuang yang dihormati ini percaya bahawa Jihad adalah disyariatkan pada setiap umat Islam sekiranya tanah air mereka dikuasai penjajah. Dengan semangat yang berkobar di dalam jiwanya, di samping keberanian dan sifat kesungguhan yang tinggi, menyebabkan beliau dihormati dan disegani oleh sesiapa saja termasuklah musuh-musuh beliau sendiri. Pegawai tentera yang menyoal siasat beliau berkata, "Apabila beliau tiba sampai ke pejabat saya, beliau kelihatan seperti seorang daripada beribu murabiteen yang saya lihat di medan perang padang pasir. Tangan beliau dirantai. Tulangnya patah akibat perang tetapi beliau memaksa dirinya berjalan dalam keadaan derita kesakitan. Beliau tidak seperti tawanan lain yang biasa ditangkap sebelum ini. Beliau berdiri di dalam pejabat saya dan menjawab segala soalan yang kami kemukakan dengan suara yang tenang dan jelas. Apabila beliau mahu mula beredar, tampak mukanya yang kelihatan bercahaya membuat saya terpegun dan terkejut. Terketar bicara saya di akhir perbualan kami semasa saya mengarah beliau kembali ke sel penjaranya sebelum upacara pengadilan di mahkamah pada sebelah petangnya.”

`Umar Al-Mukhtâ, ditahan oleh tentera Itali

Beliau adalah seorang lagenda yang tetap teguh pada agamanya walaupun teruk ditentang. Bilamana menteri-menteri dan ketua-ketua negara beliau yang lain menyerah diri begitu saja kepada Itali serta menyelamatkan diri sendiri dengan berpindah ke negara lain, beliau tanpa ragu-ragu tetap berjuang mempertahankan Islam dan tanah air daripada terus dijajah. Salah seorang ulama dari kalangan Sanusi, yang pernah bertarung bersama beliau menentang Perancis dan British, gagal menghantar bantuan kepada beliau tepat pada masanya. Malah, ramai di kalangan ulama-ulama ini sanggup berpaling tadah dengan menggadaikan tanah orang Islam bagi memperoleh belas simpati, gaji bulanan, serta bebas dari cukai pendapatan. Sikap seumpama inilah yang sering kita lihat pada sesetengah umat Islam yang belot pada hari ini. Berlawanan dengan tindakan kebanyakan orang Islam pada waktu itu, beliau mengeluarkan sebuah Al-Qur’an, dan bersumpah dengan nama Allah s.w.t. bahawa beliau akan terus menentang golongan penjajah, biarpun secara berseorangan mahupun sehingga syahid. Dalam 20 tahun terakhir hidupnya, beliau telah memimpin dan berjuang dalam 1000 peperangan.

`Umar Al-Mukhtâr bersedia untuk syahid

Apabila Ketua Panglima perang Itali menawarkannya peluang terakhir untuk hidup di bawah pemerintahannya, dengan syarat beliau mesti mematuhi segala arahannya, beliau menjawab, “Aku tidak akan berhenti menentang kamu, sehinggalah kamu meninggalkan tanah airku, atau sehinggalah aku mati. Dan aku bersumpah kepada Allah Yang Maha Mengetahui sesuatu di dalam hati manusia, jikalau bukan kerana tanganku diikat sebegini, nescaya aku akan tetap melawanmu dengan tangan kosong, biarpun dalam keadaan yang tua dan cedar sebegini.” Pada waktu itulah, Ketua Panglima perang itu ketawa, sambil mengarahkan supaya beliau digantung, selepas mengadakan sebuah perbicaraan ‘olok-olok’ yang direka untuk menjaga maruah kerajaan Itali. Walaupun perbicaraan untuk beliau masih belum bermula, tali gantung telah pun disediakan untuk beliau di luar mahkamah. Penggantungan beliau telah disaksikan oleh ratusan puak pada tahun 1931. Namun demikian, kerjaan Itali tidak berjaya dalam usaha mereka untuk menakutkan golongan orang Islam. Bahkan, yang sebaliknya pula yang terjadi. Kematian beliau telah menggoncang jiwa umat Islam seluruh dunia, dan dari situlah pelbagai penentangan bermula, terutamanya di Utara Afrika. Semoga Allah meninggikan darjatnya di syurga. Orang-orang Itali yang berjiwa kotor telah mengambil gambar mayat beliau yang diikat, sambil dikelilingi oleh panglima-panglima perang yang tersenyum puas bersama mereka-mereka yang riang gembira dengan kematian beliau. Tanpa disedari mereka, kematian di tangan musuh demi memperjuangkan hak Allah inilah yang sebenarnya menjadi idaman setiap orang Islam sejati.

Syahid di tali gantung

Pejuang unggul ini, tidak lain dan tidak bukan, adalah Omar Al Mukhtar, dan cerita tentang keperwiraannya akan kekal sehinggalah ke hari kiamat, insyaAllah. Dengan darahnya, beliau telah membawa cerita kejayaan, beliau telah menjadi lagenda di kalangan lagenda, dan beliau telah menjadi teladan untuk mereka yang ingin hidup dengan maruah Islam yang dihormati, walaupun pada saat-saat ditindas. Golongan yang menyerah kalah dan para ilmuan yang telah berpihak kepada kerajaan Itali tidak dibunuh ataupun dipenjarakan. Mereka mati dalam keadaan biasa’ dan mugkin di dalam keadaan mewah dan selesa, di bawah perlindungan golongan penjajah Itali. Namun demikian, kematian mereka tidak membawa sebarang erti. Dan, Neraka Jahanam adalah tempat bagi mereka yang bersekongkol dengan golongan penjajah yang kafir. Omar Al Mukhtar hidup dan berjuang demi Islam sepanjang hayatnya. Beliau diikat, dipenjarakan, dan dihukum gantung. Namun, cerita keperwiraannya kekal berterusan, dan insyaAllah, Syurga adalah tempat bagi mereka yang syahid. Omar Al Mukhtar terikat kepada Allah s.w.t, bergantung hidup padaNya, dan sentiasa menerima takdir Ilahi. Beliau telah meminta daripada Allah s.w.t. untuk mati syahid, dan itulah yang telah beliau capai, InsyaAllah.

9 Mar 2009

Maulidur Rasul; Kearah Melahirkan Ummah Yang Progresif



MENGINGATI Rasulullah s.a.w. adalah dituntut oleh syarak. Cara tuntutan itu adalah umum, apa sahaja yang boleh dilakukan dengan tujuan untuk mengingati Rasulullah, bukan semata-mata kerana jasmaninya tetapi kerana risalah atau mesej yang dibawa untuk memberi kebahagiaan kepada manusia di dunia hingga ke akhirat.

Pada zaman mutakhir ini umat Islam umumnya, tidak lagi menghayati petunjuk-petunjuk Rasulullah s.a.w., malah mereka juga terasing daripada menghayati perjuangan baginda, menyebabkan Islam terpinggir dan perjuangan Nabi Muhammad s.a.w.tidak lagi menjadi idola.

Oleh itu, amat perlu diadakan sambutan yang bersesuaian dengan keadaan zaman ataupun perayaan-perayaan yang dilakukan selama ini seperti perarakan atau ceramah-ceramah agama sudah menjadi sesuatu yang ritual. Kadang-kadang ia tidak memberi makna yang sepatutnya bagi ditimba oleh orang-orang Islam.

Oleh demikian, saya mencadangkan supaya kalau benar-benar mengaku semuanya itu kerana hendak mengikuti jejak Rasulullah, maka ada baiknya diubah, ditambah sambutan itu dengancara pemerintah itu sendiri mengisytiharkan setiap tahun yang diadakan sambutan keputeraan Baginda, sekurang-kurangnya satu dari ajaran baginda dilaksanakan dalam pemerintahan.

Sebagai contoh, kalau Rasulullah s.a.w. amat memerangi arak, maka satu tahun diambil tahun 'pengharaman arak' untuk selamanya, manakala tahun hadapan pula satu lagi diambil untuk dilaksanakan, contohnya, seperti menutup aurat. Maka dilaksanakan perintah itu dengan sebaiknya oleh pemerintah. Bagi tahun ketiga pula, sebagai contoh, mengharamkan judi.

Ertinya, jika setiap tahun diadakan sambutan, diambil sekurang-kurangnya satu ajaran itu, maka ternampaklah kita ini serius dan wujud perubahan yang baik sempena Maulidur Rasul itu.

Manakala, satu hal lain pula, pihak yang berkuasa atau badan amal yang berwibawa, perlu mengadakan penyelidikan yang rapi tentang beberapa episod daripada sejarah hidup Rasulullahyang boleh dijadikan modul hidup atau praktikal modul untuk dilaksanakan, sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Sesungguhnya bagi kamu ada sejarah Rasulullah itu contoh teladan yang amat baik untuk dilaksanakan."

Namun, selama ini hampir tidak pernah dilakukan penyelidikan sedemikian di Malaysia dalam hal ini.

Atas sebab-sebab itu, seperti dinyatakan tadi perlunya beberapa pendekatan dan ajaran Rasulullah s.a.w. itu diambil satu daripadanya setiap tahun bagi memberikan kemanfaatan kepada seluruh ummah.

* Dato' Dr Haron Din *...

27 Feb 2009

Pesanan Al-Qamah


Nasihat al-Qamah
NASIHAT yang boleh diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana
pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya:

Pertama,
Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.

Kedua,
Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung-hitungkan (menyebutnya).

Ketiga,
Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukan dirimu ia suka menutupinya.

Keempat,
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dahulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.

Kelima,
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya sahaja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu. Dalam memilih sahabat kita hendaklah memilih sahabat yang baik agar segala matlamat dan hasrat untuk memperjuangkan Islam dapat dilaksanakan bersama-sama sahabat yang mulia.

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :"Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu, Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam disulami dengan taubat kepada Dzat
yang Memilikimu."

23 Feb 2009

UMAT YANG TIDAK MENGHIRAUKAN PERINTAH ALLAH
AKAN MENERIMA AKIBAT DARI KELAKUANYA..


Allah telah menetapkan didalam al-Quran segala peraturan dan undang-undang yang wajar diikuti dan dilaksanakan oleh manusia. Segala apa yang terkandung dalam al-Quran merupakan pedoman dan panduan buat umat manusia.
Allah telah mengambarkan di dalam Al-Quran tentang prilaku umat yang enggan menghiraukan perintah dan aturan dari Allah. ini digambar oleh Allah di dalam surah al-Kahfi ayat 54 – 59, yang bermaksud :-
"Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk Telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang Telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata. Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang Telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang Telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami Telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. jika dia mengazab mereka Karena perbuatan mereka, tentu dia akan menyegerakan azab bagi mereka. tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya. Dan (penduduk) negeri Telah kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan Telah kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka."

Al-quran telah menerangkan kepada manusia tentang kemashlahatan mereka dan berbagai macam perumpamaan dan misalan dalam al-Quran ini secara jelas dan berulang-ulang supaya manusia sentiasa mengambil ibrah dan istifadah dari gambaran dan misalan yang dirakamkan oleh Allah dalam al-Quran tentang prilaku manusia yang lalai, jahat, menyekutukan Allah.
Tetapi manusia ini leka dan lupa akan amaran dan ancaman dari Allah, kerana sudah menjadi tabiat manusia yang suka membantah dan melakukan segala kesalahan serta kesilapan yang telah digambarkan oleh Allah.
Antara tabiat manusia yang lain ialah sentiasa berdebat dengan menggunaka alasan-alasan yang bathil dan merosakkan akal. Sedangkan al-Quran itu sendiri jelas datang memberi petunjuk dan hidayah kepada umat manusia.
Rasul diutuskan adalah bertujuan untuk memberi petunjuk, menggembirakan orang-orang yang beriman dan membenarkan allah serta rasul-Nya. Tetapi orang kafir masih lagi ragu dan curiga akan pengutusan rasul mereka meminta bukti kebenaran yang tidak masuk akal. Mereka melakukan ini hanyalah semata-mata untuk menutupkan kebenaran yang dibawa oleh rasul.
Tidak ada orang yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Allah dan dihayati ayat-ayat ini mengikut seruhan Allah, tetapi mereka berpaling tadah tidak mahu memperhatikan dan memahamai ayat-ayat Allah. mereka masih lagi sentiasa melakukan perkara-perkara yang ditegah dan dilarang oleh Allah.
Ini telah dijelaskan oleh Allah disebabkan mereka ini telah ditutup hati mereka dari memahami dan menghayati ayat-ayat Allah. Allah juga telah menutup atau menghilangkan nikmat pendengaran dari mereka untuk memahami al-Quran.
Kesimpulannya., Allah telah menetapkan bagi mereka suatu yang mereka tidak dapat melepaskan diri dan tiada pula memperoleh tempat perlindungan untuk melindungkan diri selain Allah. mereka dibinasakan akibat dari segala kesalahan dan kesilapan yang telah mereka lakukan, mereka ingkar dan suka membuat kemaksiatan.

27 Jan 2009

Sejarah Bangsa Yahudi...

Yahudi dalam Prespektif Al-Quran

Sejarah Singkat tentang Yahudi


Yahudi adalah agama samâwi (yang berdasarkan wahyu dari Allah), agama ini ada sekitar 2000 tahun sebelaum agama Islam turun. Kitab sucinya adalah At-Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As. Ada beberapa pendapat mengenai asal kata yahudi, diantaranya yang paling mendekati kebenaran adalah bahwa kata yahûd diambil dari kata hâda yahûdu yang berarti raja’a yarji’u (kembali), makna ini dikuatkan dengan Al-Quran, Surat Al A’raf, ayat 156, Innâ hudnâ ilaîk, artinya sesunggguhnya aku (Musa) telah kembali kepadamu.


Ayat ini menjelaskan bahwa kedatangan Nabi Musa As kepada kaumnya untuk memngembalikan mereka ke jalan yang benar. Ada beberapa nama lain untuk kaum Yahudi, diantaranya : Bani Israîl, al ‘ibriyyûn/al’ibrâniyyûn, Qoûm Musa (pengikut Musa As), Ahlul Kitab. Nama-nama inilah yang sering dipakai oleh Al-Quran untuk meyebut mereka, seperti dalam surat Al Baqarah, ayat 43, 67, 83, 120, surat Al Mâidah, ayat 51,surat Ali ‘imran, ayat 64, surat Al A’râf ayat 156.


Pada awalnya mereka pengikut Nabi Musa As, mereka menjadi pengikut yang baik, karena mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa As. Namun, setelah Nabi Musa meninggal mereka banyak melakukan tahrîf/mengubah isi At-Taurat dan banyak melakukan pelanggaran pada ajaran-ajaran mereka.


Al-Quran adalah kitab petunjuk bagi manusia untuk menuju jalan yang benar. Keadaan manusia akan selamanya gelap ketika tidak diterangi dengan cahaya Al-Quran. Seperti halnya orang yang berada dalam suatu ruangan tanpa disinari oleh cahaya apapun, maka ia tidak akan melihat benda apapun yang berada di sekitarnya. Begitu juga kehidupan yang kita jalani akan bisa tersesat, jika tanpa mendapatkan hidayah Al-Quran. Kitab suci Al-Quran banyak menjelaskan karakteristik orang-orang Yahudi, seperti dalam aspek akidah, ubudiyah dan juga sosial.


Pelanggaran Yahudi dalam Akidah


Perihal pelanggaran kaum Yahudi pada aspek akidah, mereka banyak menyelewengkan ajaran yang telah mereka dapatkan dari Nabi Musa as. Dalam Al-Quran, surat al-Taubah, 30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling? .


Dari ayat ini nampak jelas bahwa orang-orang Yahudi telah menghina Allah, karena telah menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Padahal Allah SWT tidak beranak dan juga tidak diberanakkan, (QS 112:3). Dalam tafsir Al Marâghi dijelaskan bahwa ‘Uzair adalah seorang pendeta (kâhin) Yahudi, ia hidup sekitar 457 SM.


Menurut kepercayaan orang-orang Yahudi ‘Uzair adalah orang yang telah mengumpulkan kembali wahyu-wahyu Allah di kitab At Taurat yang sudah hilang sebelum masa Nabi Sulaiman As. Sehingga segala sumber yang yang dijadikan rujukan utama adalah yang berasal dari ‘Uzair, karena menurut kaum Yahudi waktu itu ‘Uzair adalah satu-satunya sosok yang paling diagungkan, maka sebagian mereka akhirnya menisbatkan ‘uzair sebagai anak Allah.


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penyelewengan dalam masalah akidah merupakan tindakan yang sangat sesat, karena sekitar 1/3 dari kandungan Al-Quran menjelaskan tentang akidah/kepercayaan atas semua rukun iman yang harus diyakini oleh setiap manusia.


Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi juga berburuk sangka dan mencela Allah (QS 5:64) Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.


Dalam Ayat ini semakin jelas bahwa orang-orang Yahudi telah menghina Allah, mereka mengatakan bahwa tangan (kekuasaan) Allah telah terbelenggu (dari kebaikan), mereka menganggap Allah bakhil. Sungguh sangat keji dan sombong sifat mereka yang berani menghina Allah. Padahal tangan mereka yang sebenarnya terbelenggu dari kebaikan dan lebih menyukai kebakhilan. Mereka tidak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada mereka, tetapi justru selalu kufur nikmat. Orang-orang yang demikian yang telah diancam oleh Allah dengan siksaan yang sangat pedih.


Al-Quran sering menggunakan sebutan Ahlul Kitab untuk kaum Yahudi, dan yang dimaksud Ahlul Kitab juga termasuk orang-orang Nasrani, jadi Ahlul Kitab adalah sebutan untuk orang-orang Yahudi dan Nasrani. Di antara beberapa surat dalam Al-Quran yang banyak menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi adalah QS. Al Baqarah, Ali ‘imran, Al Maidah.


Keburukan Yahudi dalam Aspek Sosial


Ada satu topik yang diangkat dalam QS 3:75, Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.


Allah telah menjelaskan sikap mereka yang sulit untuk bisa dipercaya, sebagaimana sifat orang munafik yang suka berbohong, khianat, dan ingkar janji. Selain itu mereka juga suka meremehkan kaum lain, seperti sikap Yahudi kepada bagsa Arab, pendapat ini diambil dari penafsiran yang menjelaskan maksud kata alummiyyîn adalah orang-orang arab.


Dari Ayat ini kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berarti yaitu untuk lebih berhati-hati dalam bermuamalah dengan mereka baik yang bersifat politik atau hubungan sosiala lainnya, agar kita bisa selamat dari tipu daya mereka.


Sudah menjadi sifat manusia untuk berbuat semena-mena, karena merasa paling hebat dan kuat, serta sombong. Begitu juga yang telah dilakukan kaum Yahudi, mereka suka membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan perang dan sejenisnya.


Mari kita kembali bertadabbur pada akhir ayat (QS 5:64), Allah menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi akan selalu berbuat kerusakan di muka bumi, dalam ayat ini digunakan fi’il mudlari’ pada kata yas’auna, dalam ilmu balaghah penggunaan kalimat yang berbentuk mudlari’ memiliki arti istimrâr (terus menerus/berkelanjutan). Orang-orang Yahudi termasuk golongan yang suka membangkang perintah Allah.


Apalagi terhadap ajakan kebaikan dari sesama manusia, pasti mereka lebih berani untuk menolak. Sekarang kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri atas sikap mereka yang sudah tidak manusiawi. Dengan berdalih membela diri, mereka tanpa merasa berdosa telah membunuh lebih dari 800 orang dan telah melukai lebih dari 3000 warga sipil yang tak berdosa.


Resolusi PBB untuk gencatan senjata telah mereka abaikan, demonstrasi dari jutaaan manusia di seluruh penjuru dunia juga tidak didengarkan. Sungguh hati dan mata serta telinga mereka telah terkunci oleh kekufuran, sehingga mereka tak pernah menerima kebenaran walau mereka sebenarnya sering tahu bahwa mereka bersalah. Semakin jelas sifat munafik mereka, yaitu mereka suka melakukan kerusakan dimuka bumi, tetapi mereka tidak mengakui kelakuan mereka dan selalu berdalih bahwa yang dilakukannya adalah kebaikan.


Sikap Keras Yahudi pada Umat Islam


Ketika kita kembali mengingat sejarah orang-orang Yahudi yang suka membantah ajakan Nabi Muhammad Saw menuju jalan yang benar, maka kita bisa melihat betapa angkuh dan keras hati mereka. Kebencian mereka terhadap Islam tak akan pernah surut sampai kapan pun. Mereka tak akan pernah rela kepada umat Islam, sampai umat Islam mau mengikuti hawa nafsu mereka.


Memang musuh Islam banyak (tak hanya Yahudi), bahkan orang yang beragama Islam yang munafik kepada agama Islam bisa menjadi musuh Islam juga. Namun, rasa permusuhan yang ada dalam hati para Yahudi lebih keras dan sadis dibanding dengan musuh-musuh yang lain.


Dalam QS 5:82, Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.


Dalam Tafsir Al Alûsi dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi disifati oleh Allah sebagai asyaddannâs, karena kufur mereka yang sudah sangat berlebihan, serta kebiasaan mereka berbohong dan mengikuti hawa nafsu. Bahkan dikatakan juga bahwa dalam pandangan mereka wajib memerangi orang-orang yang kontroversi dengan keinginan mereka. Selain orang Yahudi juga orang-orang musyrik yang menjadi musuh yang sangat keras bagi umat Islam. Namun, dalam ayat ini orang-orang Yahudi lebih didahulukan (disebut terlebih dahulu) dari pada orang-orang musyrik, kenapa? Masih menurut Al Imam Al Alûsi dalam tafsirnya, orang-orang Yahudi disebut terlebih dahulu karena kebiasaan mereka yang lebih suka memusuhi dulu/mencari masalah, dalam pendapat lain dikatakan karena sifat kejelekannya lebih banyak dari pada yang lain.


Kita semua sekarang juga bisa melihat fakta kebencian mereka terhadap orang-orang Islam yang ada di Gaza, walaupun perang yang sedang berlangsung bukan atas nama agama, tetapi secara otomatis umat Islam sedunia merasa ikut diperangi, karena melihat saudar-saudara mereka seagama telah dibantai di Gaza. Bertahun-tahun Yahudi Israel menjajah, mengusir dan menyiksa rakyat Palestina. Berbagai macam kecaman telah mereka dapatkan dari mayoritas manusia di seluruh penjuru dunia, Ratusan ribu orang berdemonstrasi di negara-negara Eropa, puluhan ribu orang berdemonstrasi di negara-negara Arab dan Asia Tenggara untuk mengecam agresi militer Israel yang sangat didukung AS, tetapi mereka justru semakin gila meluncurkan serangan-serangan ke pemukiman warga Gaza.


Yahudi Israel benar-benar telah melanggar HAM, mereka juga telah melakukan kejahatan perang dengan menghancurkan tempat-tempat ibadah, sekolahan, kantor-kantor media massa, membunuh anak-anak serta membantai warga sipil. Israel dan Amerika menuduh Hamas adalah kelompok teroris yang harus dihancurkan, padahal Israel dan AS yang sebenarnya lebih pantas disebut Terosis. Banyak fakta-fakta yang kuat yang bisa dijadikan penguat atas hal ini, seperti pembunuhan ratusan ribu orang di Irak atas tuduhan senjata pemusnah masal/nuklir yang akhirnya tak bisa dibuktikan oleh George W. Bush, begitu juga pembantaian oleh tentara-tentara Israel kepada warga sipil di Gaza, Palestina. Sungguh sikap mereka sangat keji dan tidak manusiawi.


Kita masih belum tahu sampai kapan mereka akan menghentikan kebiadaban mereka, apakah menunggu siksaan Allah yang akan segera datang untuk balasan bagi orang-orang yang dzalim seperti mereka? semoga saja mereka cepat mendapatkan siksaan dari Allah. Doa dan dukungan kami akan selalu menemani saudara-saudara kita yang berada di Palestina, semoga mereka mendapatkan pertolongan yang mulia dan kemenangan yang agung dari Allah ‘azza wajallâ, âmîn. Wallahu a’lam.

16 Jan 2009

Syahid Cita-cita Kami....

Pemimpin Kanan Hamas yang paling ditakuti Israel Syahid Dalam Serangan Jet Tentera Zionis Semalam

Salah seorang pemimpin kanan gerakan Hamas di Gaza, Said Siyam, syahid karena serangan udara tentera zionis semalam.

Said Siyam, adalah Menteri Dalam Negeri kerajaan Hamas, terbunuh dalam serangan udara terhadap rumah saudaranya dekat Kota Gaza.

Sebelum daripada kejadian itu, berlaku pertempuran hebat diantara pejuang hamas dibawah kendaliannya dengan pasukan darat dan kereta kebal Israel yang semakin menghampiri pusat Kota Gaza.

Badan bantuan PBB, UNRWA, mengatakan sebagian pejabatnya dan tempat penyimpanan makanan bantuan kemanusiaan di Gaza terbakar dan musnah karena terkena serangan jet pejuang tentera zionis Israel.

Sebagai menteri dalam negeri Siyam memimpin ribuan pasukan keamanan Hamas di Gaza. Dia juga ditakuti kebanyakan orang kerana ketegasannya.

Anak laki laki dan saudara laki lakinya juga terbunuh syahid dalam serangan tersebut, disamping dua pejabat Hamas lainnya - turut terbunuh syahid ialah Pengarah keamanan bahagian dalam negeri Saleh Abu Sharkh, dan pemimpin Hamas setempat, Mahmoud Abu Watfah.

Siyam adalah salahseorang anggota paling senior Hamas yang terbunuh syahid dalam operasi ketenteraan Israel yang memasuki hari ke 20 .

Dia menjadi anggota “kepemimpinan kolektif” pasukan pejuang Hamas tahun 2004 setelah Sheikh Yassin dan Abdel-Aziz Rantissi dibunuh Israel.

Dia syahid di akhir peperangan sengit yang berlaku di antara pejuang Hamas dan tentera Israel yang juga memusnahkank kompleks PBB di Kota Gaza.

Juribicara UNRWA Christopher Gunnes mengatakan pegawai PBB terluka dalam serangan tersebut.

Sekitar 700 orang berlindung di kompleks tersebut ketika serangan berlaku, katanya, dan kebakaran memusnahkan bekalan makanan bantuan dan ubat ubatan.

Ya Allah... berilah kemenangan kepada mujahidin dan umat ISLAM di PALESTIN......

11 Jan 2009

Tiga Golongan Perosak Muslim

Sesungguhnya di dalam Al-Quran terdapat banyak pengajaran daripada kisah-kisah yang telah diceritakan dan terdapat cerita yang diulang-ulang. Pengulangan kisah ini bukan bermaksud Allah kekurangan `modal`. Akan tetapi pengulangannya itu mengandungi pengajaran untuk kita semua menghayatinya. Seperti ayat 13 surah Ali Imran yang bermaksud:

"Sesungguhnya dalam kisah-kisah itu terdapat ibrah, pengajaran bagi orang-orang yang berfikir

Melalui peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam Al Quran, Allah ingin menunjukkan tiga sifat perosak kepada manusia ataupun jin.

Pertama ialah sikap sombong seperti kisah penciptaan Nabi Adam a.s yang mana Iblis tidak mahu menyembah Adam lalu berkata:

"Aku lebih baik daripada dia, aku diciptakan daripada api, sedangkan dia diciptakan daripada tanah

Sifat sombong adalah kerana menolak kebenaran dan memandang rendah kepada orng lain. Dosa sifat ini tidak akan diampunkan oleh Allah sehngga kita bertaubat. Rasullullah pernah bersabda yang bermaksud:

"Tidak masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan

Sebagai contoh, negara akan kacau jika penguasanya merasa lebih terhormat dan mulia berbanding dengan rakyat yang dipimpinnya. Jika penguasa berasa diri mereka hebat sehingga merasakan tidak perlu saranan apa lagi kritikan maka perasaan inilah yang membinasakan Firaun dan Namrud seperti yang dikisahkan di dalam Al-Quran. Penguasa yang bengis dan sombong, di telunjuknya adalah hukuman dan di mulutnya pula adalah undang-undang. Ertinya tanpa ada pilihan lain, rakyat terpaksa tunduk dan patuh kepada penguasa yang zalim. Sehinggalah penguasa yang tidak melaksanakan perintah Allah ini akan dihancurkan oleh kerana perbuatan diri sendiri. Di dalam surah Al Nahl ayat 23 pula:

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

Sifat perosak kedua pula adalah serakah. Sifat ini menjadikan manusia sentiasa tidak cukup dengan apa yang ada pada dirinya. Di dalam Al-Quran telah dinyatakan kisah Nabi Adam dan Hawa yang mana Allah telah memberikan pelbagai kemudahan, kesenangan dan kenikmatan yang tiada tandingan di syurga kecuali janganlah mereka memakan buah kuldi. Larangan ini dilanggar yang akhirnya mendatangkan kemurkaan Allah. Apa yang hendak disampaikan di sini bukanlah keburukan Adam akan tetapi adalah sifat serakah yang mengheret Adam dan Hawa dari singahsana syurga.

Sifat ketiga adalah hasad. Di dalam quran, diceritakan kisah Qabil membunuh saudaranya Habil kerana hasad dengkinya terhadap Habil yang mempunyai seorang isteri yang lebih cantik. Sifat hasad menyebabkan seseorang memandang apa yang dimiliki orang lain sentiasa lebih menarik daripada yang dimilikinya.Sebagai contoh, ketika jirannya memiliki sebuah kereta baru, maka tergelegaklah hatinya. Pertama-tamanya ia akan mengembangkan sifat su’uzannya,dengan penuh selidik ia menyangka bahawa ianya dari usaha yang tidak halal. Seterusnya orang yang bersifat hasad merasakan tidak suka orang lain mendapat nikmat dan rezeki, sehinggakan ada yang sanggup untuk memusnahkan nikmat itu.

Rasulullah bersabda:

"Waspadalah terhadap hasad, sesungguhnya hasad mengikis pahala-pahala seperti api memakan kayu

Penyakit hati amat berbahaya. apabila hati sentiasa gelisah jika orang lain mendapat kebahagian. Orang yang bersifat hasad juga amat berbahaya kerana dia akan melakukan apa-apa jenayah untuk melenyapkan nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain. Setiap negara dan bangsa mengandungi tiga golongan terbabit,iaitu penguasa,pengusaha dan rakyat jelata. Jika penguasanya sombong, pengusahanya serakah, dan rakyatnya iri hati maka hancurlah negara tersebut.

6 Jan 2009

10 Muharram 1430 & 7 Januari 2009...

PUASA SUNAT HARI AS-SYURA
10 Muharram 1439 hijrah bersamaan 7 Januari 2009…

BERPUASA SUNAT PADA HARI ASSYURA. Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Sewaktu Rasulullah s.a.w tiba di Madinah, baginda mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Ketika ditanya tentang puasa mereka itu, mereka menjawab: Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s dan kaum Bani Israel dari Firaun. Kami merasa perlu untuk berpuasa pada hari ini sebagai suatu pengagungan kami padaNya. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda: Kami lebih berhak daripada kamu dan Nabi Musa dalam hal ini. Kemudian baginda memerintahkan para Sahabat supaya berpuasa pada hari tersebut.

Perkara Sunat Hari As-Syura

Hari ini merupakan hari As-syura. Harap-harap semua berpuasa sunat 10 Muharram yang mulia ini.

Berikut perkara-perkara tersebut sekali dengan ganjarannya:

  1. Lapangkan masa belanja keluarga - Allah akan lapangkan hidupnya pada tahun ini.
  2. Memuliakan fakir miskin - Allah akan lapangkan kuburnya nanti.
  3. Menahan marah - Allah akan masukkannya ke dalam golongan redha.
  4. Menunjukkan jalan kepada orang yang sedang sesat - Allah akan penuhkan cahaya iman dalam hatinya.
  5. Usap kepala anak yatim - Allah akan kurniakan sepohon pokok di syurga bagi tiap-tiap rambut yang diusapnya.
  6. Bersedekah - Allah akan jauhkannya dari api neraka dengan kadar jauh seekor burung gagak terbang tanpa henti dari kecil hingga ia mati. Dan diberi pahala seperti sedekah kepada semua fakir miskin di dunia ini.
  7. Pelihara kehormatan diri - Allah akan terangi cahaya keimanannya.
  8. Mandi sunat - Allah akan lindunginya dari sakit-sakit yang berat tahun ini. Niatnya begini, “Sahaja aku mandi sunat pada hari As-syura kerana Allah ta’ala.”
  9. Bercelak - Allah akan lindunginya dari sakit mata tahun ini.
  10. Baca surah Al-Ikhlas (Qul huallahu ahad…) 1000 kali - Allah akan pandangnya dengan rahmat di akhirat nanti.
  11. Solat sunat 4 rakaat - Allah akan ampunkan dosanya walau telah berlarutan selama 50 tahun. Niatnya begini: “Sahaja aku solat sunat hari As-syura 4 rakaat kerana Allah ta’ala.” Rakaat pertama dan kedua baca surah Al-Ikhlas 11 kali.
  12. Menjamu orang berbuka puasa - Allah akan beri pahala seperti memberi sekalian orang Islam berbuka puasa.
  13. Puasa - yang ni dah bincang semalam dalam post “Jom Puasa Esok - Hari Assyura!“.

Demikianlah betapa banyaknya perkara yang sunat dilakukan pada hari ini (As-syura). Dengan ganjarannya pun yang hebat-hebat belaka.

Istimewanya Hari Assyura

BANYAK peristiwa penting berlaku pada 10 Muharam yang menunjukkan kebesaran Allah.

Antara peristiwa itu adalah Allah menerima taubat Nabi Adam, Allah menyelamatkan Nabi Musa daripada tenggelam di laut apabila dikejar Firaun dan tenteranya serta Allah selamatkan Nabi Ibrahim daripada dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud.

Pada tarikh itu juga Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya daripada ombak besar yang melanda bumi dan Allah menyelamatkan Nabi Yunus yang tidak henti berzikir selama 40 hari dalam perut ikan nun.

Justeru, hari yang dinamakan Hari Asyura itu sewajarnya dijadikan permulaan baik untuk menempuh tahun baru 1428 Hijrah dengan memperbanyakkan amalan sunat yang dianjurkan seperti berpuasa dan bersedekah.

Amalan baik dianjurkan pada 10 Muharam tidak terhad kepada puasa sunat dan memasak bubur Asyura.

Apa juga amalan baik boleh dilakukan pada hari itu dan hari seterusnya pada Muharam kerana banyak amalan dianjurkan Islam untuk dilaksanakan umatnya sepanjang bulan ini.

Masyarakat perlu faham keperluan atau apakah diharapkan daripada mereka apabila disarankan melaksanakan amalan sunat pada hari tertentu seperti dianjurkan Islam.

Amalan sunat boleh diibarat seperti aksesori tambahan pada kereta. Ada badan, tayar, enjin dan stereng, kereta boleh jalan. Tetapi apabila ditambah sport rim dan sarung kulit, maka kereta nampak lebih cantik dan menambah nilai kenderaan itu.

Begitu juga ibadat wajib seperti solat dan puasa, jika tidak ditambah dengan amalan sunat, bukan tidak elok tetapi tidak cantik. Untuk mencantikkan, kita banyakkan amalan sunat.

Walaupun peristiwa besar banyak berlaku pada 10 Muharam, umat Islam digalakkan memperbanyakkan amalan sunat sepanjang bulan pertama kalendar Islam itu yang juga termasuk dalam empat bulan diharamkan Allah berperang.

Amalan puasa sunat 10 Muharam mengambil iktibar daripada puasa dilakukan Nabi Musa sebaik terselamat daripada dikejar Firaun dan tenteranya, juga puasa Nabi Nuh yang diselamatkan daripada banjir besar.

Biarpun sunat puasa pada 10 Muharam lebih elok jika berpuasa sama ada pada 9 dan 10 atau 10 dan 11 Muharam bagi mengelakkan menyamai puasa orang Yahudi.

Ketika berhijrah dari Makkah ke Madinah, Rasulullah melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura lalu bertanya kenapa mereka berpuasa pada hari itu?

Orang Yahudi menjawab, mereka berpuasa sebagai mengenang hari Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Firaun dengan askarnya, maka Nabi Musa berpuasa sebagai tanda bersyukur kepada Allah pada hari itu.

Maka Rasulullah berkata: “Kamilah yang lebih berhak mengikut jejak Nabi Musa daripada kamu.” Lalu Baginda berpuasa dan menyuruh sahabatnya agar berpuasa juga pada hari itu.

Kebetulan 10 Muharam tahun ini jatuh pada semalam, jadi sebaiknya kita berpuasa semalam dan hari ini atau hari ini dan esok. Ia bagi mengelakkan kita meniru puasa orang Yahudi.Tetapi jika hendak buat semalam saja pun tidak mengapa kerana niat kita lain dengan mereka.

Berpuasa pada Hari Asyura sangat besar pahala seperti hadis yang diriwayatkan Al-Imam Muslim daripada Abu Qatadah bahawa Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Akan digantikan kejahatan pada tahun sebelumnya dengan kebaikan (dengan sebab puasanya itu).”

Selain puasa sunat, amalan baik yang dikerjakan ulama ialah solat sunat 10 Muharam yang dilakukan selepas solat fardu kecuali selepas Subuh dan Asar.

Selepas solat sunat, digalakkan membaca doa bermaksud: “Allah yang memelihara, sebaik-baik penolong, sebaik-baik penjaga dan sebaik-baik memberi pertolongan” atau dengan membaca doa dianjurkan Saidina Ali yang memohon Allah menunjukkan jalan lurus, dijauhkan bala bencana dan dikabulkan hajat.

Begitu juga dengan amalan memasak bubur Asyura untuk disedekahkan, seeloknya tradisi itu diteruskan sebagai pengerat silaturahim antara saudara dan jiran tetangga.

Secara tidak langsung kegiatan seperti itu memupuk kemesraan dan menggalakkan orang kaya bersedekah kepada fakir miskin.

Masyarakat hari ini perlu peka dan meraikan Hari Asyura dengan amalan meningkatkan iman mereka.

Ayuh kita semarak esok dengan berpuasa beramai-ramai disamping kita berdoa kepada Allah agar kemenangan berpihak kepada umat Islam di PALESTIN…

Jadikan kehidupan kita ini penuh dengan nilai-nilai keislaman...

4 Jan 2009

Mengimbau Sejarah......

Bersama Muhasabah diri
agar menjadi Ummat Yang Terbaik..


Tahun 2008 telah berlalu dengan meninggalkan pelbagai kenangan serta pengajaran buat kita... dalam menyingkap sejarah 2008 sebagai pengajaran buat manusia agar tidak mengulangi kembali pada tahun 2009. Allah telah menjelaskan didalam al-Quran berkaitan dengan kewajipan manusia melaksanakan Amar Makruf dan Nahi Munkar yang bermaksud :-"kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia serta menyuruh melakukan yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar"...... surah ali-Imran:11

Istifadah dari ayat diatas ialah betapa untungnya umat islam kerana diberi kemuliaan oleh Allah menjadi umat yang terbaik.... dalam memahami konteks ayat diatas wajar kita merenung kembali apa yang telah kita buat untuk ISLAM.. adakah sekadar amal ibadah atau zikir dan lain-lain lagi... mungkin sebahagian manusia beranggapan bahawa ini sudah mencukupi buat dirinya....

Tetapi..... renunglah kembali ayat Allah ini yang meletakkan kewajipan kepada kita dalam melaksanakan Amar Makruf dan Nahi Mungkar yang bermaksud :-"dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. merekalah orang-orang yang beruntung"... surah ali-imran:104...

Betapa beratnya peranan serta tanggungjawab kita dalam meng-islah-kan kembali manusia agar kembali kepada ajaran ISLAM yang sebenar... peranan ini menuntut kesabaran serta pengorbanan kita...

Dalam kita menilai prilaku manusia.... tahun 2008 telah menyaksikan pelbagai perkara yang telah meruntuhkan nilai-nilai ISLAM antaranya...
  1. Pesta Seks sempena sambutan Tahun Baru...
  2. Sambutan Tahun baru yang melalaikan serta merosakkan remaja..
  3. Kes-kes salah laku remaja meningkat seperti dadah... merogol.. lumba haram... meragut dan banyak lagi yang tak mampu ditulis satu persatu...
  4. budaya Hedonisme (hiburan) yang melalaikan...
  5. konsert dan karnival hiburan yang menjerumus ke arah maksiat kepada Allah..
  6. yang paling teruk ialah serangan regim yahudi laknatullah ke atas bumi Palestin... apa sumbangan serta peranan kita??????????????
Di atas hanyalah beberapa sahaja sekadar renungan kita bersama dalam mempastikan Tahun 2009 akan mula menyebarnya budaya Islam dalam masyarakat kita... masyarakat sekarang perlu kepada ajaran islam yang sebenar... kewajipan kita sudah bermula....

Benarlah...... peringatan Nabi di dalam hadisnya yang bermaksud :-"dari huzaifah bahawa nabi bersabda: demi tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya. hendaklah kalian melakukan amar makruf dan nahi mungkar. jika tidak, Allah akan mengirimkan siksa kepada kalian. stelah itu, kalian berdoa dan tidak dikabulkan Allah"... hadits riwayat tirmidzhi dalam kitab Riyadhus Shaolihin.

Ayuh umat ISLAM... mula diri kalian dengan sentiasa memikirkan ISLAM... kita bersatu demi mengembalikan keizzahan serta kegemilangan ISLAM.. penuhi kehidupan dan hari kita dengan prilaku ISLAM... agar mendapat redho ALLAH...

"MEMBANGUN BERSAMA ISLAM"...
ALLAH AKBAR...